wAktu..


Menghargai Waktu...




Alkisah :
Di suatu masjid seperti biasa selepas shalat shubuh, seorang pemuda duduk di masjid sambil menunggu matahari terbit. Dia bukan hanya sekedar duduk santai ketika itu, tetapi dia membuka beberapa lembaran Al Qur’an yang telah dihafalnya dan dia mengulang-ulang untuk menguatkan dalam hatinya. Setelah itu, dia tidak lupa berdzikir dengan bacaan dzikir yang telah dituntunkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika pagi. Namun, ada suatu kondisi yang berkebalikan. Di belakang dia terdapat seorang pemuda juga yang sebaya dengannya. Ketika sehabis shalat shubuh dan membaca dzikir setelah shalat, pemuda yang kedua ini malah mengambil tempat di belakang. Sambil bersandar di dinding dan akhirnya perlahan-lahan kepalanya tertunduk kemudian tertidur pulas hingga matahari terbit.

Inilah sebagian kondisi kaum muslimin saat ini. Sehabis shalat shubuh di masjid, sebagian di antara kita ada yang memanfaatkan waktu pagi karena dia mengetahui keutamaan di dalamnya. Ada pula yang tertidur pulas karena telah dipengaruhi rayuan setan dan tidak mampu mengalahkannya.
Perlu kita ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang sangat utama dan penuh berkah. \

Allah swt berfirman pada surat al 'Ashr : "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr, 1-3)

Sesungguhnya manusia diberi empat macam modal oleh Allah, yaitu fitrah, akal, Agama dan waktu. Dan modal waktu itu sesungguhnya telah diberi oleh Allah , hanya kita tidak tahu berapa lama waktu yang diberikan Allah. Kalau kita diberi modal waktu 70 tahun, maka Allah tidak akan menambahnya. Jika untung, maka beruntunglah perjalanan waktu kita, dan jadilah kita khusnul khatimah. Dan kalau rugi, maka rugilah perjalanan waktu kita, dan su'ul khatimah.Permasalahannya bagaimana cara kita me-manage waktu supaya menjadi khusnul khatimah, dan memperoleh hasanah fid dunya, hasanah fil akhirah, waqina 'azabannar.

Waktu bisa lebih berharga dari pada uang, bahkan sekarang keuntungan uang diperhitungkan dalam waktu. Semakin canggih sistem bisnis, semakin diperhitungkan dari sisi waktunya. Apabila waktu yang diberikan oleh Allah telah habis, “sedetikpun tidak akan bisa dimajukan

Hasan Al Basri pernah mengatakan, ''Anda hanyalah himpunan hari-hari yang terbilang". Bila sebagian hari telah pergi, maka ia akan lenyap semuanya.''
Artinya: Bahwa manusia sebenarnya bukan hanya terdiri dari badan yang sehat dan kuat saja, akan tetapi hakikat sebenarnya manusia adalah “waktu” atau “ masa” yang sedikit, bukan terhitung dengan tahun, akan tetapi dengan hari-hari. Jadi kita sebenarnya hanyalah sejumlah hari-hari dan itulah bagian tubuh kita sebenarnya. Betapa begitu banyaknya dari kita yang tidak menyadari bahwa setiap hari anggota tubuhnya selalu hilang pergi meninggalkannya, sejumlah nikmat hari-hari selalu terkuras darinya tanpa terbendung lagi dan akhirnya baru tersadarketika semuanya sudah terlambat.

Kita harus hbisa me-manage waktu, tapi lebih penting lagi adalah me-manage waktu senggang. Yang dimaksud waktu senggang adalah celah-celah waktu diantara dua kesibukan. Misalnya, dalam Al Qur'an dikatakan, "Waja'alnal layla libasa, wan nahara ma'asa", "Kami jadikan waktu malam itu untuk kalian istirahat, dan kami jadikan waktu siang untuk kalian mencaripenghidupan” (QS. An-Naba, 10-11).
Secara sunah, memang tidak sehat kalau malam hari digunakan mencari rizki,ada waktu-waktu malam dimana kita  memiliki waktu senggang selaras dengan ini ada taujih dari Rasulullahi saw : Jagalah waktu muda sebelum datang masa tua. Jagalah kesehatan sebelum datang sakit. Peliharalah waktu, atur waktu dengan baik ketika
memiliki kekayaan sebelum datang fakir. Aturlah waktu senggang sebelum datang waktu sibuk, dan jagalah waktu hidupmu, di manage-lah dengan baik, sebelum datang kematian (HR. Hakim).

Hal ini pula di ungkapkan oleh ilmuan besar yaitu itu Albert Einstein dalam teori Relativitas nya, Einstein mengungkapkan bahwa satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian dan ketidakpastian itu adalah sifat utama dari sebuah waktu.Dan ,karena waktu adalah sesuatu yang berjalan sangat cepat maka waktu adalah ketidakpastian yang sangat besar.sebagai contoh ketika kita menanyakan jam :
”Sekarang jam berapa?”
”Misalnya jam satu kurang”
”kurang berapa?”                                                             ” Lima belas menit”
”lima belas menit kurang berapa?”                             ”lima belas menit kurang sebelas detik”
”sebelas detik kurang berapa?”                                    ”mana kita tau kan ?”
Berarti dapat disimpulkan bahwa waktu adalah sesuatu yang bergerak terus!!cepat sekali!!oleh karena itu waktu harus kita gunakan dengan sebaik mungkin,karena waktu sangat berharga.

 Waktu  bagi orang-orang pintar dan cerdas adalah hal yang paling berharga di dalam kehidupan mereka, akan tetapi bagi orang-orang bodoh maka kebalikannya, sesuatu yang paling murah dan tiada harganya adalah waktu.

Waktu memang bukan barang seperti emas atau intan atau permata atau benda-benda berharga lainnya, tetapi ia adalah permata yang tidak bisa di-nilai dengan semua itu, karena saking berharganya ia sehingga tidak ada yang bisa dan sanggup untuk membelinya.

Orang-orang yang suka melalaikan diri dengan kenikmatan dunia dari ketaatan kepada Allah swt, mereka adalah orang-orang yang akan merugi dengan kerugian yang nyata di hari kiamat nanti, karena mereka telah mebuat rugi diri mereka dan juga keluarga mereka. Setiap orang melalaikan diri biasanya baru menuyesali setiap perbuatan mereka saat menjelang maut, ketika ruh sudah di tenggorokkan, tatkala sudah tertutup bagi mereka segala pintu penyesalan. Seandainya ia di beri sedikit saja lagi kesempatan hidup dan waktu, niscaya ia akan berkesempatan untuk merubah dan memperbaiki diri, tapi sayang, itu semua tidak mungkin lagi, karena yang tertinggal hanyalah penyesalan saja yang sudah tiada gunanya lagi, Allah swt sudah tidak akan mengakhirkan ajalnya ketika sudah saatnya, hingga semua itulah yang telah ia persembahkan untuk akhiratnya, itulah semua hasil perbuatannya, semua penyesalannya yang sudah tidak berguna adalah akibat kelalaian dan perbuatannya sendiri yang melampaui batas.

Sebagai penutup,,,

Bayangkan ada sebuah bank
yang memberimu pinjaman uang
sejumlah Rp.86.400,- setiap paginya.
Semua uang itu harus digunakan.
Pada malam hari,
bank akan menghapus sisa uang yang tidak kau gunakan selama sehari.
Coba tebak, apa yang akan anda lakukan?
Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Setiap dari kita memiliki bank semacam itu;
bernama WAKTU.
Setiap pagi, ia akan memberimu 86.400 detik.
Pada malam harinya
ia akan menghapus sisa waktu yang tidak kau gunakan untuk tujuan baik,
karena ia tidak memberikan sisa waktunya padamu.
Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.
Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untukmu.
Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa.
Jika kau tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpamu.

Kamu tidak bisa menariknya kembali.
Juga, kamu tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari.
Kamu harus hidup di dalam simpanan hari ini.
Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan, dan
kesuksesanmu.
Jam terus berdetak.
Gunakan waktumu sebaik - baiknya.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan kereta.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILI DETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

Kesimpulannya

Hargailah setiap waktu yang kita miliki.
Dan lebih berharga lagi bila kita menggunakannya untuk tujuan kebahagian bersama orang yang spesial. Dan ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa – siapa, dan ia akan meninggalkan kita tanpa kompromi...



0 Responses